JAKARTA, GLOBALPLANET. - Namun, serangan pandemi Covid-19 itu diklaim tidak mampu menyurutkan langkah pengembangan pasar modal dan apresiasi yang dilakukan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dukungan seluruh stakeholders pasar modal, khususnya anggota bursa dan perguruan tinggi.
Dari keterangan resmi pihak BEI kepada media, Kamis (17/12/2020), disebutkan semangat itu terlihat saat BEI menggelar acara bertajuk "Pengembangan Pasar Modal Indonesia–Apresiasi untuk Negeri" yang diadakan secara daring, Senin (14/12/2020).
Acara ini merupakan bagian dari peresmian Galeri Investasi (GI) ke-500 milik BEI dan pemberian penghargaan GI BEI Terbaik 2020.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen, serta jajaran Manajemen Self-Regulatory Organization (SRO), yaitu BEI, PT Kliring Penjaminan
Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), anggota bursa, pengelola GI BEI, dan lainnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen, dalam acara itu sangat mengapresiasi upaya literasi dan inklusi pasar
modal Indonesia yang inklusif yang dilakukan oleh BEI dengan pendirian 30 kantor perwakilan (KP) BEI dan 500 GI BEI di seluruh Indonesia.
"Dalam hal diperlukan, OJK juga akan kembali
mengeluarkan kebijakan stimulus untuk menjaga stabilitas pasar modal Indonesia dan dalam rangka mengurangi dampak pandemi Covid-19," ujar Hoesen.
Kata dia, OJK akan terus bekerjasama dan berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan di pasar modal, yaitu pemerintah, lembaga jasa keuangan, SRO, asosiasi, serta
pelaku industri lainnya yang memiliki peran penting dalam pemenuhan prasyarat menuju Indonesia maju.
Kata dia, kerjasama dan koordinasi itu antara lain membangun dan menyediakan infrastruktur yang baik dan berkualitas, dalam hal ini jalur distribusi informasi pasar modal yang solid antara 30 KP BEI dan 500 GI BEI.
"Selanjutnya adalah membangun sumber daya manusia yang memiliki literasi finansial dan
literasi pasar modal yang baik, terlatih, serta memiliki optimisme sekaligus keterlibatan langsung atas peningkatan perekonomian melalui pasar modal," ujar Hoesen.
Selain itu, kata Hoesen, perlu untuk dilanjutkan pengembangan berkelanjutan dan inovasi yang visioner dengan memanfaatkan teknologi untuk pengembangan pasar modal yang selama ini telah sangat terdorong dengan adanya pandemi.
Pengembangan tersebut, sambung Hoesen, antara lain di berbagai fitur dan layanan ‘mesin perdagangan’ BEI, media interface investor yaitu aplikasi online trading milik anggota bursa, serta edukasi secara masif melalui
media sosial, influencer, komunitas, dan kelas-kelas Sekolah Pasar Modal (SPM) yang dilaksanakan secara online.
“Terbukti bahwa stabilitas dan kekuatan Pasar Modal Indonesia hanya bisa terwujud jika investor domestik, terutama ritel, bangkit menjadi tuan rumah di negeri sendiri yang terefleksi dari berbagai data pencapaian tahun ini," lanjut Hussein.
Sementara Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, menegaskan pelaksanaan acara itu merupakan wujud penghargaan BEI atas peran seluruh stakeholders yang menjadi mitra sekaligus ujung tombak edukasi Pasar Modal Indonesia di masyarakat.
Peran tersebut, ujarnya, telah menciptakan generasi yang lebih melek investasi, serta
mendorong Pasar Modal Indonesia yang lebih berintegritas dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
Berdasarkan data BEI dari Januari sampai dengan November 2020, lanjut Inarno, dari sisi edukasi kepada calon investor dan investor, terdapat 6.571 aktivitas edukasi yang telah dijalankan dengan jumlah peserta lebih dari
sejuta orang dan 54.800 pembukaan rekening efek.
Dari total tersebut, 88 persen atau sekitar 5.000 aktivitas edukasi memanfaatkan sarana digital dengan jumlah peserta lebih dari 950.000 orang.
Lalu, sebagai hasil kegiatan edukasi yang gencar tersebut, tahun 2020 ditandai dengan berbagai pencapaian signifikan pada peningkatan jumlah Single Investor Identification (SID).
"Baik saham maupun SID pasar modal, peningkatan jumlah investor yang aktif bertransaksi, peningkatan aktifitas investor domestik ritel dari sisi frekuensi dan nilai transaksi, bahkan kepemilikan saham yang tahun ini sudah didominasi oleh investor domestik," tegas Inarno.
Menurut Inarno, pencapaian ini tentunya tidak luput dari peran penting GI BEI yang pro-aktif dalam menyebarluaskan informasi pasar modal ke seluruh daerah di Indonesia.
“Untuk itu, kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras dari Galeri Investasi BEI di seluruh Indonesia,” Inarno menegaskan.