loader

Harga Naik, Petani Karet di PALI Sumringah

Foto

PALI, GLOBALPLANET.news - Seperti diutarakan Amrin, salah satu petani karet setempat. Menurutnya, harga getah Rp 10.500/kg memang belum sebanding dengan harga kebutuhan pokok, tetapi dengan harga itu sudah bisa memperbaiki ekonomi petani. 

"Alhamdulillah harga getah naik lagi. Dari minggu lalu dihargai Rp 9.500/kg dan minggu ini Rp 10.500/kg. Tentu saja kami berharap kondisi ini akan terus naik agar bisa sebanding dengan harga kebutuhan pokok," harap Amrin.

Dengan kenaikan harga getah kualitas mingguan di PALI, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PALI melalui ketua Komisi III Edi Eka Puryadi berpesan agar petani karet jangan lupa diri, tetapi tetap menjaga kualitas getah hasil sadapannya agar harga getah terus meningkat. 

"Saat naik harganya, petani harus bisa menyisihkan pendapatannya dan menyimpannya dengan cara menabung. Jangan lupa juga kualitas getah harus terus ditingkatkan agar pembeli banyak datang ke PALI. Kalau pembeli banyak akan ada persaingan harga yang berimbas harga getah bisa tinggi," kata politisi PKS itu. 

Edi Eka juga berpesan, petani karet di PALI harus bisa mendatangkan penghasilan lain dalam menopang ekonomi keluarganya. Misalkan melakukan tumpang sari. 

"Banyak jenis tanaman yang bisa menghasilkan uang yang ditanam diantara pohon karet. Atau memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam sayuran, minimal hasilnya bisa dikonsumsi sendiri," ucap dia.

"Bisa juga dengan melakukan budidaya ikan air tawar serta memanfaatkan sumber daya alam yang banyak tersedia dilingkungan kita. Kami juga meminta dinas terkait, untuk gencar melakukan pembinaan agar produksi getah petani meningkat dan membina petani supaya mendapat penghasilan lain di luar dari hasil karet," harapnya.

Share

Ads