“Jadi memanfaatkan pemakaian satelit untuk mengetahui unsur hara di tanah. Di tengah tingginya harga pupuk dibutuhkan aplikasi sesuai dosis yang tepat, ” urainya.
Saat ini, sejumlah petani sudah terbiasa memakai pesawat nir awak atau drone untuk mengamati dan mengawasi perkebunan sawitnya.
“Petani telah dilatih pakai drone sehingga mereka tidak perlu jalan kaki. Kondisi kebun dan pengawasan hama dapat dipantau baik. Ini penting sekali. Karena menjadi kunci produktivitas, ” jelasnya.
Selain itu dalam berkomunikasi, dijelaskan Rino, petani sudah terbiasa menggunakan zoom. Inilah hikmah yang dapat diambil dari pandemi. Sebab, petani sudah terbiasa memakai zoom untuk rapat dan mengikuti webinar.