MUBA, GLOBALPLANET - Pemerintah kembali bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan uji coba pembuatan bensin dengan minyak sawit industri (Bensa) skala demo plant. Bensa berkualitas tinggi ini akan menjadi parameter untuk penyusunan Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED) untuk produksi Bensa yang direncanakan berkapasitas 238,5 kilo liter (kl) per hari yang akan dibangun di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Diungkapkan, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dirinnya berkesempatan melihat langsung proses dari crude palm oil (CPO) menjadi bensin, ide ini sudah lama diinisiasi oleh Institut Teknologi Bandung, Profesor Subagjo beserta teman-teman, dan kemudian dua tahun yang lalu di dorong supaya bisa di scale up dari hasil skala laboratoriumnya.
“Dari skala pilot plantnya yang ada sekarang ini 1000 liter umpan per hari, itu sudah bisa dihasilkan juga bahan bakar Bensa yang pada saat katalisnya masih segar bisa menghasilkan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) 115, bahan bakar yang berkualitas tinggi," ujar Arifin Tasrif saat mengunjungi Lapangan Produksi Bensa Skala Pilot di Kudus, Jawa Tengah, Selasa (25/1).
Produk Bensa yang terbukti menghasilkan energi berkualitas tinggi sudah sesuai dengan tuntutan jaman, di mana masyarakat dunia sudah lebih peduli dengan penggunaan energi yang ramah lingkungan. Tuntutan kedepan, lanjut Arifin, memang harus menggunakan energi yang bersih, energi yang bisa terbarukan.
"Untuk itu langkah ini sudah tepat, tinggal bagaimana kita melaksanakanya agar proyek ini memiliki nilai komersial yang kompetitif," ungkap Arifin dalam keterangan tertulis yang didapat, Rabu (26/1/2022).
Dikatakan Arifin, Bensa merupakan salah satu jenis bahan bakar nabati (BBN) yang perlu terus didorong pengembangannya oleh Pemerintah untuk mencapai kemandirian energi dengan mengurangi impor, baik Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun LPG, yang terbukti membebani keuangan negara.