loader

Menko Airlangga dan Ketum PBNU Salurkan Bantuan Program Peremajaan Sawit di Muara Enim

Foto

MUARA ENIM, GLOBALPLANET - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama sejumlah menteri dan Gubernur Sumsel Herman Deru menghadiri penanaman sawit dalam program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Desa Kencana Mulia, Rambang, Muara Enim, Jumat (4/3/2022). Penanaman ini rangkaian perayaan hari lahir NU ke-99.
 
Gubernur Herman Deru mengatakan, melalui program replanting diharapkan akan menjaga keberlangsungan  pendapatan petani sawit di Sumsel. Bahkan dengan adanya bantuan sebut lanjut Herman Deru akan sangat membantu bagi kalangan petani khususnya petani non plasma.
 
"Hari ini sangat istimewa bagi kita karena mendapatkan bantuan peremajaan sawit yang disebut replanting. Kami mohon kepada Pak Menko untuk dapat memperluas lagi program replanting ini untuk petani sawit  Sumatera Selatan,"  harap Herman Deru.
 
Herman Deru menilai  bantuan yang diberikan pemerintah melalui program replanting  akan berdampak   luar biasa bagi kesejahteraan petani.
 
“Bantuan yang diberikan untuk penanaman ini merupakan angin segar bagi keberlangsungan kebun sawit  petani  karena setiap hektarnya mendapatkan modal 30 juta rupiah. Atas nama petani dan seluruh masyarakat saya sampaikan ucapan terimakasih  pak Menteri,” imbuh Herman Deru.


Di lain pihak  Kemenko Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartato mengatakan tanaman sawit menjadi komoditas utama bagi  Indonesia, bahkan dari komoditi  sawit ini mampu  menghasilkan devisa negera  Rp. 30 miliyar USD pada tahun 2021.  Komitemen Pemprov Sumsel terhadap kesejahteraan petani  khususnya petani sawit juga mendapatkan apresiasi dari Menko Prekonomian,
 
"Meski dimasa pandemi covid-19, mokoditi  sawit terus memberikan keuntungan bagi negera. Diperkirakan sawit ini terus akan  dibutuhkan bukan hanya di Indonesia tapi juga di pasar global," ungkapnya.
 
Dalam program  peremajaan sawit, lanjut Airlanggga ini pemerintah sudah menyiapkan sebanyak 180 ribu hektar. Bahkan melalui program ini perhektarnya akan diberikan dana sebesar Rp. 30 juta. Dia juga melihat potensi sawit Sumsel  sebagai salah satu provinsi sebagai penghasil terbesar di Indonesia.
 
"Tadi ada yang 4 hektar Rp. 120 juta, kemudian 70 hektar bahkan ada yang 200 hektar, artinya kalau lebih dari 100 hektar bisa menerima Rp. 6 hingga Rp. 7 miliyar. Dan pemerintah menyiapkan 180 ribu hektar setiap tahun," katanya.
 
Pada kesempatan ini, sebagai Ketua Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Airlangga Hartato mengaku bangga melihat warga NU karena disini banyak kebun warga NU dan program pemerintah ini harus berjalan dan dananya sudah disediakan dan dari bantuan penanaman awal tadi bisa dilanjutkan KUR bahkanKUR naik 30 persen, kalau tahun kemarin Rp. 283 triliun dan tahun ini Rp. 337 triliun.
 
"Kami harap program ini terus di berbagai daerah dan kerjasama seluruh pihak hingga Pemerintah Pusat, daerah termasuk perbakan dan lembaga lainnya. Kita akan terus lakukan program ini sehingga target 180 ribu hektar bisa dilakukan tahun ini dengan begitu petani bisa berjaya dan sejahterah kembali bangkit dari pasca covid-19," ungkapnya.
 
Ditempat yang sama Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa peremajaan sawit rakyat ini upaya NU untuk ikut mendukung progam-program pemerintah yang diperuntukan bagi rakyat.
 
"Kita tau pemerintah terus ingin membut kesejahteraan rakyat maka itu NU ikut membantu agar program tersebut terwujud. Ini salah satu kerjasama PBNU dengan pemerintah dan ini akan terus kita kembangkan," pungkasnya. 

Share

Ads