PSR juga disertai inovasi-inovasi baru yang memberi pendapatan ketika tanaman belum menghasilkan misalnya pengembangan gula kelapa sawit dengan memanfaatkan nira dari batang kelapa sawit yang ditumbang.
Selain itu saat penanaman baru membuat ada ruang kosong di kebun sawit sehingga bisa digunakan untuk tumpang sari dengan tanaman semusim atau sayuran yang sesuai dengan kultur teknis sawit seperti tidak merusak perakaran, sehingga menambah penghasilan petani.
“Dengan cara ini, maka produktivitas kebun sawit rakyat akan meningkat. Pendapatan petani juga semakin meningkat sehingga pada ujungnya kesejahteraan petani meningkat,” katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, beberapa dampak positif yang dirasakan adalah terjadi pemulihan ekonomi pada daerah yang melakukan PSR. “Dampaknya sangat positif sekali sehingga petani kembali bergairah untuk memperbaiki kebunnya,” pungkas Agus.