loader

Tiga Inovasi Produk Pangan Berbasis Sawit yang Dapat Dikembangkan

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Perkembangan industri kelapa sawit yang didorong dengan pesatnya teknologi serta luasnya lahan perkebunan kelapa sawit yang dominan dikelola oleh petani, perlunya pengetahuan mengenai apa saja produk turunannya.

Pemanfaatan minyak sawit untuk produk pangan makin masif. Salah satu produk pangan dari minyak sawit yang sangat populer di masyarakat Indonesia adalah minyak goreng.

Selain itu, minyak sawit juga memiliki beragam produk pangan olahan seperti margarin, krimer cocoa butter, vegetable ghee, shortening, cream/filling, ice cream, roti, mie, dan lainnya.

Berkembangnya riset dan penelitian turut mendorong lahirnya bermacam inovasi di bidang pangan dan kuliner berbasis sawit. Melansir laman Palm Oil Indonesia pada Selasa (12/4), berikut tiga inovasi produk pangan berbasis sawit.

1. Rendang Sawit

Saat ini, salah satu produk olahan minyak sawit berupa Non-Dairy Creamer (NDC) sudah dikembangkan menjadi Rendang Seasoning Mix. NDC hasil pengolahan dari minyak sawit (RBDPO) dimanfaatkan menjadi pengganti tepung atau santan dalam Rendang Seasoning Mix atau bumbu rendang. Keuntungan menggunakan bumbu rendang dari krimer sawit ialah umur simpannya lebih lama, penyimpanan mudah, aman bagi penderita laktosa intolerance, harganya yang lebih kompetitif, dinilai lebih sehat karena rendah lemak dan tinggi serat, serta dapat mempercepat proses memasak rendang dari 3-4 jam menjadi hanya 1 jam.

2. Gula Merah Sawit

Pembuatan gula merah sawit diawali dengan penebangan batang kelapa sawit yang tua dan tidak produktif, dari batang sawit yang pucuknya dikupas sampai berwarna putih dapat menghasilkan air nira. Kemudian, air nira diekstraksi untuk menghilangkan kotoran atau serangga. Air nira direbus dalam panci sampai kandungan airnya hilang, teksturnya mengental dan membentuk buih halus.

Kelebihan gula merah sawit yaitu lebih sehat dibandingkan gula sejenis lainnya karena komposisinya adalah sukrosa sehingga tidak menyebabkan penyakit diabetes. Tekstur gula merah sawit juga tidak terlalu keras. Namun, tingkat kemanisan dari gula merah sawit cenderung kurang manis jika dibandingkan gula merah dari aren.

3. Bolu Sawit

Dalam webinar Majalah Sawit Indonesia, pencipta bolu sawit, Iin Arlina, menjelaskan bahan utama bolu tersebut ialah saripati dari Tandan Buah Segar Tenera yang ditambahkan dengan berbagai bahan baku tambahan kualitas premium. Berbeda dengan jenis bolu lainnya, bolu sawit memiliki keunikan dari aroma, tekstur yang lembut, serta rasa yang gurih. Tidak hanya bolu sawit, UMKM rintisan Iin Arlina juga tengah mengembangkan inovasi pangan sawit terbaru seperti Kikrinx atau bolu sawit kering, sagoon sawit, selai sawit, hingga dodol sawit.

“Berbagai inovasi produk pangan berbasis sawit tersebut dapat menjadi peluang bisnis untuk dikembangkan oleh UMKM lokal. Potensi bisnis ini diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat khususnya di masa pemulihan ekonomi pasca pandemi,” catat laman Palm Oil Indonesia.

Share

Ads