"Dampak tersebut sangat berpengaruh pada harga jual petani di pabrik, harga yang diterima bervariasi yakni berkisaran Rp2000 sampai dengan Rp2200. Tergantung jarak dari petani dengan pabrik," ujar Turmudi ketika diwawancara GLOBALPLANET, Sabtu (14/5/2022) via handphone.
Lanjutnya, untuk wilayah Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI, harga berkisar sebesar Rp1600 sampai dengan Rp1700 per kg. Sebelum adanya larangan ekspor CPO di petani OKI khususnya Air Sugihan ada yang sebesar Rp3300 per kg hingga Rp3400.
"Kita berharap selaku petani sawit, larangan ekspor dari pemerintah segera dicabut dan diserahkan pada mekanisme pasar global," harapnya.
