BALI, GLOBALPLANET - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyempatkan bertemu dengan Chief Executive Officer Unilever Global Alan Jope pada saat penyelenggaraan Business20 Summit di Nusa Dua, Bali pada 14 November 2022.
Persamuhan ini sebagai bagian dari komitmen pemerintah meningkatkan kinerja untuk mendukung akselerasi perekonomian nasioal.
Adapun persoalan minyak sawit Indonesia terus menjadi target kampanye negatif di berbagai kalangan. Diharapkan Unilever dapat memainkan perannya membantu kampanye positif minyak sawit Indonesia di Eropa sesuai dengan komitmen yang dinyatakan oleh Executive Officer Unilever Global Alan Jope dalam pertemuan tersebut.
Diketahui, sejak tahun 2015 Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) telah melakukan investasi dan bisnis di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, Sumatera Utara. Dan hingga tahun 2020, UOI telah melakukan investasi sebesar Rp2,5 triliun atau sekitar USD200 juta.
“Keberadaan investasi UOI di KEK Sei Mangke memiliki multiplier effects untuk perekonomian warga di sekitar. Bahkan perluasan investasi telah menyerap tenaga kerja langsung hingga lebih dari 600 orang serta lebih dari 3.000 orang tenaga kerja tidak langsung,” ungkap Alan Jope dalam keterangan resmi.
Airlangga Hartanto, menyinggung permasalahan ekspor palm oil ke Eropa. “Palm oil merupakan komoditi utama yang mendukung perekonomian Indonesia. Diskriminasi yang dilakukan sangat merugikan Indonesia dalam hal ini. Pemerintah Indonesia berupaya keras menanggulangi diskriminasi tersebut,” tutur Hartanto.
Menanggapi pernyataan dari Menko Airlangga, Alan Jope menyampaikan bahwa memang pada saat ini palm oil di asosiasikan sebagai sesuatu yang tidak baik di kawasan Eropa. Namun, banyak industri di Eropa yang justru memanfaatkan palm oil sebagai bahan baku karena harganya yang lebih murah dibandingkan minyak nabati.
Saat penyelenggaraan Business20 Summit, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyempatkan bertemu dengan Chief Executive Officer Unilever Global Alan Jope di Nusa Dua, Bali pada 14 November 2022.
Persamuhan ini sebagai bagian dari komitmen pemerintah meningkatkan kinerja untuk mendukung akselerasi perekonomian nasioal.
Adapun persoalan minyak sawit Indonesia terus menjadi target kampanye negatif di berbagai kalangan. Diharapkan Unilever dapat memainkan perannya membantu kampanye positif minyak sawit Indonesia di Eropa sesuai dengan komitmen yang dinyatakan oleh Executive Officer Unilever Global Alan Jope dalam pertemuan tersebut.
Diketahui, sejak tahun 2015 Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) telah melakukan investasi dan bisnis di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, Sumatera Utara. Dan hingga
tahun 2020, UOI telah melakukan investasi sebesar Rp2,5 triliun atau sekitar USD200 juta.
“Keberadaan investasi UOI di KEK Sei Mangke memiliki multiplier effects untuk perekonomian warga di sekitar. Bahkan perluasan investasi telah menyerap tenaga kerja langsung hingga lebih dari 600 orang serta lebih dari 3.000 orang tenaga kerja tidak langsung,” ungkap Alan Jope dalam keterangan resmi.
Airlangga Hartanto, menyinggung permasalahan ekspor palm oil ke Eropa. “Palm oil merupakan komoditi utama yang mendukung perekonomian Indonesia. Diskriminasi yang dilakukan sangat merugikan Indonesia dalam hal ini. Pemerintah Indonesia berupaya keras menanggulangi diskriminasi tersebut,” tutur Hartanto.
Menanggapi pernyataan dari Menko Airlangga, Alan Jope menyampaikan bahwa memang pada saat ini palm oil di asosiasikan sebagai sesuatu yang tidak baik di kawasan Eropa. Namun, banyak industri di Eropa yang justru memanfaatkan palm oil sebagai bahan baku karena harganya yang lebih murah dibandingkan minyak nabati.