JAKARTA, GLOBALPLANET. - Apakah benar pertemuan antara Risma dan Nur Saman sudah diatur sebelumnya atau settingan demi pencitraan sang menteri belum lagi terjawab.
Namun demikian, pengakuan Nur Saman, saat ditemui di Jalan Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan mengatakan kalau dirinya, kerap mencari sampah plastik hingga ke kawasan Setiabudi, Sudirman, dan Thamrin.
"Saya emang kan suka nyari-nyari kardus, nyari botol air," ujar Nur Saman di lokasi.
Saat ditemui, Nur Saman sedang meminum kopi sambil mengisap rokok di pinggiran kali tepat di perpecahan jalan menuju Pasar Raya Manggarai.
Rambutnya gondrong dan berwarna putih seperti yang terlihat ketika ditemui Risma belum lama ini.
Ia meletakkan barang-barangnya seperti botol air mineral, terpal, dan peralatan lainnya di samping pipa kali itu.
Pria yang sudah tak lagi memiliki istri tersebut mengakui sedang menunggu temannya untuk pergi memulung menjelang malam.
Saman juga membantah dirinya bekerja di toko poster Soekarno dan termasuk orang PDIP. Ia menyatakan selama ini suka tidur di sekitaran Jalan Minangkabau dengan terpal dan kardus miliknya.
"Kalau tidur ya di sini, pos-pos sini, gelar plastik (terpal)," tuturnya.
Kesehariannya, selain memulung sampah plastik dan kardus bersama temannya, Saman bekerja serabutan membantu toko es kelapa.
Namun ia tak menjadi pemilik warung atau pramusaji, melainkan hanya membersihkan sampah kelapa yang dipotong.
"Kalau yang (es) kelapa nggak, paling bantuin sampahnya aja, masukin karung," ucap Saman.
Tak hanya itu, ia juga suka membantu di bengkel tambal ban. Sebab, pegawai bengkel yang bernama Soleh disebutnya suka bepergian mereparasi bangku.
"Entar saya dikasih upah sama dia, kadang-kadang makan, duit Rp 10.000 gitu. Kalau bisa dapat tiga motor, itu saya satu motor, Rp 15 ribu buat saya, yang Rp 30.000 buat si ibu (pemilik bengkel)," katanya.
Saman mengatakan, sejak kecil tinggal di kawasan Tanah Abang dan menggelandang bersama keluarganya. Ia memiliki mantan istri yang sekarang sakit-sakitan tinggal di Cibinong, Bogor.
"Kalau ada uang Rp 200.000 gitu, saya ke Cibinong beli obat. Sekarang dia (mantan istrinya) sakit parah, gak bisa jalan. Kalau sudah 2-3 hari saya balik lagi ke sini," kata dia dilansir dari suara.com, Kamis (7/1/2021).