JAKARTA, GLOBALPLANET - Sebagai negara penghasil sawit terbesar di dunia, Indonesia terus berupaya mewujudkan bahan bakar berbasis sawit. Salah satunya yang telah sukses dilakukan yakni BBM hijau berbasis minyak sawit (CPO), baik untuk Solar maupun avtur.
Dirut PT Kilang Pertamina Internasional Taufik Aditiyawarman mengungkapkan saat ini pihaknya telah berhasil memproduksi bahan bakar pesawat jenis Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur.
Bioavtur diproduksi di Green Refinery Kilang Cilacap dengan campuran minyak sawit sebesar 2,4% berkapasitas 9.000 barel per hari (bph). Bahan bakunya yaitu produk turunan sawit, Refined Bleach Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO).
"Alhamdulillah dengan uji coba komersial bioavtur 2,4% dengan pesawat Boeing ya, pesawat Garuda, Boeing 737-800NG dan juga sebelumnya dengan CN235. Ini membuktikan bahwa kita sudah mampu untuk memproduksikan bioavtur 2,4%," katanya dalam dikutip globalplanet dari BPDKS, Senin (08/01/2024).
Taufik berharap, permintaan penggunaan bioavtur untuk bahan bakar pesawat ke depan meningkat. Dengan demikian, produksi bioavtur yang mengandung 2,4% minyak inti sawit berkapasitas 9.000 bph tersebut dapat terus terjaga.
