PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Selatan Hari Widodo mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Sumsel masih baik bila dibandingkan Provinsi Sumatra lainnya, sebab Sumsel adalah Provinsi yang mengalami kontraksi kedua terkecil.
"Kita memang belum merasakan dampaknya di februari. Karena di Triwulan I kondisi Ekonomi Sumsel masih 4,8 persen. Kemudian sempat jatuh di triwulan II dengan pertumbuhan minus 1,5 persen. Lalu di Triwulan II meski besarannya tidak terlalu siginifikan tapi ini bisa dikatakan membaik dan searah dengan proyeksi kami," ungkap Hari, di hadapan awak media usai pertemuan tahunan BI 'Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi' Kamis (3/12/2020).
Indikator ekonomi Sumsel perlahan meningkat terlihat dari aktivitas dan kegiatan masyarakat dalam bertransaksi di tengah publik. Meliputi operasional pariwisata yang sudah bergerak dan adanya gairah ekspor dan impor.
"Termasuk geliat masyarakat mulai terbiasa berbelanja lagi dan sektor hiburan wisata bergerak ramai. Walau naik sedikit sudah ada peningkatan, kita tidak memprediksi tahun ini berada dalam angka minus. Padahal triwulan I ekonomi kita masi 4,8 persen yang telah direvisi BPS dari angka awal perhitungan BI diangka 4,98 persen," jelasnya.
Hari Widodo menyampaikan bahwa masuk triwulan keempat, pergerakan ekonomi di Sumsel mulai pulih dan membaik. "Terbukti dari indikator ekonomi yang mulai berjalan. Secara umum ada tiga indikasi ekonomi kita perlahan pulih," singkatnya.
Menuju tahun 2021, BI Sumsel tetap optimis ekonomi tumbuh positif, dengan tetap menerapkan persyaratan stabilisasi kesehatan masyarakat yang juga harus naik. Sehingga ekonomi dan kesehatan relevansi beriringan sejalan.
Hari menarget ke depan meski saat ini Indonesia termasuk Sumsel terbilang dalam zona ekonomi negatif. Namun tahun 2021 pergerakan ekonomi optimis berjalan relatif membaik. Sebab menurut Hari, inflasi Sumsel ketimbang wilayah lain masih positif.
"BI konsisten mengedepankan tiga area dalam implementasinya, yakni pengembangan UMKM, edukasi ekonomi syariah dan mendorong digitalisasi ekonomi," tutupnya.
