"Korporasi dengan bantuan CSR dan pasar migor bersubsidi. Dan pemerintah juga perlu mencari formula yang cocok tanpa merusak ekosistem apalagi sampai membebani sepihak," katanya.
Diketahui di berbagai tempat, masyarakat dan pelaku UMKM menumpahkan keluhan terkait kenaikan harga minyak goreng yang memberatkan di tengah pandemi saat ini. Pemerintah dan pihak terkait dianggap butuh mempercepat upaya mencari solusi mengatasi kenaikan harga minyak goreng untuk rakyat.
Salah satunya diungkapkan Munawaroh (40) pedagang sembako di Kota Palembang. Menurutnya minyak goreng yang sebelumnya Rp11.000 per liter naik menjadi Rp19.000 per liter.
“Kalau harga tinggi seperti sekarang, yang kita khawatirkan adalah siapa yang mau beli dan kasihan dengan rakyat kecil. Semua makanan yang membutuhkan minyak goreng tentu harganya akan naik juga," ujarnya.
Muna yang sudah 10 tahun membuka warung sembako berharap pemerintah dan asosiasi pengusaha bisa menghadirkan solusi cepat dan berpihak terhadap rakyat. "Memang dilematis, semua harus dipikirkan, petani juga tapi masyarakat lain juga harus dipikirkan," katanya.
