“Tapi saya kira itu perlu dicoba dan dijajaki dulu sambil berjalan kita baru tahu masalahnya di mana,” kata Sahat saat dihubungi Republika.co.id.
Saat ini Sahat menuturkan, rata-rata harga minyak sawit mentah (CPO) untuk bahan baku minyak goreng di tingkat produsen berkisar Rp 14.300 per liter, adapun harga dari kebun sekitar Rp 12.300 per liter.
Menurut Sahat, subsidi yang diperlukan di tingkat produsen setidaknya sebesar Rp 2.000 per liter agar harga yang diterima produsen sama seperti harga minyak sawit dari kebun.
Ia pun menyarankan agar pemerintah dapat memilih 10 hingga 15 perusahaan produsen minyak goreng di daerah Jawa yang akan menjalankan program subsidi tersebut. Sebab, saat ini keluhan akan mahalnya harga minyak goreng terutama dirasakan oleh masyarakat wilayah Jawa.
“Nanti oleh BPDP KS dan Kemendag akan mengontrol. Kemudian nanti bisa kembangkan dengan lebih luas,” kata dia.