Kepala ekonom Asia Fred Neumann mengatakan kepada Reuters bahwa langkah pemerintah Indonesia untuk membatasi ekspor energi membuat harga masing-masing komoditas tersebut melonjak, menimbulkan kekhawatiran di kalangan importir bahan bakar, makanan, dan bahan manufaktur tentang potensi gangguan pasokan dunia.
Minyak sawit berjangka Malaysia dan Nikel Shanghai berjangka melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada pekan lalu. Hal tersebut, karena potensi pembatasan pasokan dari Indonesia.
Kenaikan harga kemungkinan akan mendorong pembeli utama seperti India, China, Pakistan dan beberapa negara Afrika untuk beralih ke minyak kedelai dan minyak bunga matahari.
Pembeli di negara Asia biasanya mengandalkan minyak sawit karena biaya yang rendah dan waktu pengiriman yang cepat, tetapi jika menggunakan minyak kedelai dan minyak bunga matahari mereka harus membeli dari Amerika Selatan dari wilayah Laut Hitam. Artinya, walaupun harga minyak kedelai dan minyak bunga matahari lebih murah dari harga CPO, tetapi untuk pengiriman akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Selain itu, pasokan minyak bunga matahari terancam karena ketegangan yang terjadi diantara Rusia dan Ukraina.