"Dengan adanya poduk alamiah hasil dalam negeri ini tentu kita tidak perlu lagi mengandalkan impor. Sumsel Mandiri Pangan yang dicanangkan pak Gubernur juga bertujuan demikian. Selain untuk kebutuhan sendiri, hasilnya pun bisa dijual," paparnnya.
Kendati hal itu bisa dilakukan, namun dia menyebut, perlunya peningkatan kualitas produk tersebut sehingga nantinya tidak hanya bisa menyasar pasar lokal, tapi juga pasar internasional.
"Sudah saatnya kita cinta buatan dalam negeri. Penuhi pasar dengan produk hasil kita sendiri. Bahkan UMKM kita pun bisa mensejajarkan diri di pasar internasional dengan hasil produk yang berkualitas," ujarnya.
Menurutnya, UMKM memiliki peranan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. Sebab, 60 persen pelaku bisnis merupakan UMKM. "UMKM merupakan penggerak ekonomi masyarakat. Pemerintah ini hanya pemantik. Kita harapkan UMKM bisa terus meningkatkan kualitas produk lokal yang dihasilkan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumsel H Amiruddin mengatakan, gerakan bangga buatan Indonesia dilakukan untuk mendorong terciptanya pasar bagi produk unggulan lokal.
"Lalu mendorong transformasi kegiatan ekonomi dari tunai ke digital. Kita ketahui, saat ini transaksi digital terus digunakan karena kecepatan dan keamanannya. Artinya dalam melakukan transaksi kita tidak perlu datang langsung," pungkasnya.