LAHAT, GLOBALPLANET - Dalam berbagai analisa, harga minyak sawit mentah (CPO) akan tetap tinggi hingga paruh pertama (1H) 2022, tetapi faktanya bisa saja harga CPO itu tiba-tiba melemah lantaran produksi minyak nabati global diprediksi meningkat.
Meningkatnya harga CPO hingga ke level tertinggi RM 5.900/ton dan RM 6.000/ton akibat sentimen ketatnya pasokan minyak nabati dan meningkatnya harga minyak mentah. Analis Affin Hwang Capital, yang berbasis di Kuala Lumpur, Nadia Aquidah mengungkapkan, adanya penurunan pajak impor CPO di India ditambah dengan kebijakan pemerintah Indonesia baru-baru ini untuk mengatur ekspor minyak sawit juga memiliki andil membuat harga CPO tetap tinggi.
Namun demikian ungkap Nadia Aquidah, dirinya percaya bahwa produksi minyak nabati global akan meningkat pada tahun 2022 didukung oleh kondisi cuaca yang relatif lebih baik di sebagian besar negara produsen dan aktivitas pengolahan industri minyak nabati yang lebih tinggi.
Lebih lanjut catat Nadia, masih banyak ketidakpastian di sisi penawaran dan permintaan global, yang dapat menentukan waktu dan besarnya perubahan harga CPO dalam beberapa bulan mendatang. “Kami berharap semua perusahaan perkebunan kelapa sawit mendapatkan keuntungan, terutama yang memiliki prospek pendapatan lebih tinggi,” katanya dalam sebuah riset yang diterbitkan baru-baru ini.