PALI, GLOBALPLANET - Pelaku bejad ini adalah AZ (38). Petani penyadap karet ini, tidak kurang dari 20 kali menyetubuhi darah dagingnya sendiri yang masih duduk di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) itu.
Terungkapnya kasus ini, berawal kecurigaan ibunya yang melihat perubahan anaknya. Setelah diperiksa di dokter kandungan pada Selasa (31/12/2019), benar anaknya tersebut hamil lima bulan. Setelah didesak siapa pelakunya, ternyata ayah kandungnya sendiri. Kemudian ibu korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Penukal.
Laporannya tertuang dalam laporan polisi No. Pol : LP/B/01/I/2020/Sumsel/Res PALI/Sek Penukal Abab tgl 03 Januari 2020 dalam perkara pencabulan anak di bawah umur yang dilakukan oleh ayah kandung korban yang mengakibatkan hamil 5 (lima) bulan.
"Menindak lanjuti laporan tersebut, pada hari Jum'at (03/01/2020) sekira pukul 01.00 WIB, mendapatkan keberadaan pelaku, setelah diketahui Jajaran Unit Reskrim Polsek Penukal Abab pimpinan Kanit Ipda Topik Hidayat bersama anggota melakukan penangkapan terhadap pelaku pencabulan di rumah pelaku Dusun VI Desa Babat, Kecamatan Penukal," jelas Kapolres PALI AKBP Yudhi Suhariyadi melalui Kapolsek penukal Abab Iptu Alpian SH, Selasa (7/1/2020).
Dijelaskan Kapolsek, dari keterangan korban bahwa pelaku sudah 20 kali lebih melakukan aksi pencabulan hingga anak kandungnya mengandung lima bulan dari benihnya.
"Saat ini pelaku dan barang bukti telah kita amankan di Mapolsek Penukal Abab, dan pelaku dijerat Undang-undang nomor 1 tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara maksimal 20 tahun penjara," pungkasnya.
Menurut informasi, kejadian tersebut berawal Selasa (09/07/2019) sekira pukul 14.30 WIB, di dalam kamar korban, yang juga serumah dengan pelaku. Saat itu korban sedang tertidur dan tiba-tiba korban merasa badannya diraba-raba oleh seseorang, setelah terbangun korban terkejut ternyata yang meraba-raba tersebut adalah ayah kandungnya sendiri.
Mengetahui korban terbangun pelaku langsung mengatakan “Jangan ngomong dengan mak (ibu, red)," dengan sambil memaksa korban untuk melepaskan celananya, dan pelaku langsung melampiaskan nafsu bejadnya. Setelah puas menggagahi anaknya sendiri, kemudian pelaku langsung keluar.
