PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - Uang palsu yang sulit dibedakan dengan uang asli ini tentunya sangat meresahkan bahkan membuat rugi korbannya.
Namun dikarenakan banyaknya pembeli, korban dari peredaran uang palsu tersebut tidak mengetahui pasti dari siapa uang tersebut beredar.
Adapun salah satu korbannya yakni Cek Nila (40) yang merupakan pemilik toko manisan di pinggir Jalan Lettu Karim Kadir, Kelurahan Karang Jaya, Gandus tersebut.
Cek Nila mengatakan peredaran uang palsu tersebut sangat meresahkan masyarakat. Terlebih uang palsu pecahan Rp 20 ribu hingga Rp 100 ribu tersebut sulit dibedakan dengan tangan kosong dan mata telanjang.
"Ya dibilang meresahkan tentu meresahkan, terlebih lagi kami tidak mengetahui pasti ciri-ciri uang palsu itu seperti apa. Yang mengedarkannya juga tidak tau, taunya itu waktu nyetor uang tidak diterima oleh orang sana katanya uang palsu dan waktu di cek barulah terlihat uang itu uang palsu," kata Cek Nila saat ditemui di tokonya, Senin (5/10/2020).
Pemilik toko manisan yang sudah berjualan lebih dari 10 tahun ini mengatakan, beredarnya uang palsu yang meresahkan warga gandus ini sudah terjadi sejak 2 hingga 3 bulan terakhir ini.
Adapun yang menandakan bahwa uang tersebut merupakan uang palsu yakni dari nomor seri uang yang terlihat sama dan tidak ada logo BI di uang tersebut.
"Sudah sering terjadi, bukan sekali saja tiap orang belanja uangnya dikembalikan tapi pas dihitung dan di cek tidak taunya uang palsu," lanjut Cek Nila.
Akibat seringnya mendapat uang palsu, Cek Nila pun membeli alat untuk mengecek uang asli atau palsu tersebut. Setiap ada hal yang mencurigakan dengan uang 50 maupun 100 ribu uang tersebut langsung di cek ke asliannya.
Bukan hanya Cek Nila yang menjadi korban, pedagang lain pun seperti pedagang bakso hingga pemilik konter juga pernah menjadi korbannya. Hal ini disampaikan Tri Suganda (42) yang merupakan salah satu warga sekitar.
"Iya sudah dikatakan resah warga disini dengan peredaran uang palsu itu, bukan hanya warung disebelah sana (warung cek nila) tapi waktu itu konter didepan sana sama warung bakso juga pernah dapat uang palsu itu," kata Ganda.
Warga pun berharap Polisi segera menindak dan menyelidiki kasus yang meresahkan dan merugikan masyarakat terutama para pedagang.
"Ya semoga polisi cepat mengungkap dan menangkap pelaku yang meredarkan uang palsu ini. Ini kan sangat merugikan kami, kalau polisi tidak bertindak bisa jadi peredaran uang palsu ini semakin jadi," kata Ganda.