PALEMBANG, GLOBALPLANET - Pengantin yang viral dibacok, Ahmad Handa (30) mengalami luka serius hingga dirawat di RS Bari Palembang, namun akhirnya dirujuk ke RSMH Palembang, Minggu (11/5/2025) sore.
Akibat perbuatan musuh lamanya, korban akhirnya harus melakukan akad nikah di RS Bari Palembang.
"Iya anak saya Minggu sore usia melangsungkan akad nikah di RS Bari Palembang langsung di rujuk ke RSMH," kata ibu korban Ningcik (55) warga Jalan Semeru, Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan SU I Palembang, Senin (12/5) siang.
Menurutnya, anaknya dirujuk ke RSMH Palembang karena untuk menjalani operasi. "Iya informasinya anak saya semalam menjalani operasi, tetapi saya belum mendapatkan kabar terkini kondisinya, jika kemarin kondisinya belum sadar," jelas dia.
Lebih jauh Ningcik meminta bagi masyarakat kota Palembang yang memiliki darah A + bisa mendonorkan darahnya karena diperlukan untuk anak saya. "Kami memohon dan meminta bagi warga Palembang yang ingin mendonorkan darah kepada anak saya yang membutuhkan darah A +," ujarnya.
Ningcik mengharapkan pihak kepolisian segera menangkap pelaku yang membacok anaknya. "Saya minta pelaku segera ditangkap polisi, dan bertanggung jawab atas perbuatannya," tandasnya.
Seperti diketahui, peristiwa yang membuat heboh jagad maya ini terjadi saat korban hendak melangsungkan akad dan resepsi pernikahan di Jalan Panca Usaha, Minggu (11/5/2025).
Hingga korban harus dilarikan ke ruang IGD rumah sakit umum daerah BARI Palembang akibat luka bacok di kedua tangan dan kakinya.
"Ada lima orang menyerang, tiga pakai parang dan satu pakai pistol. Yang memakai pistol menahan mobil dan tiga orang yang mengejar menyerang saya," kata korban saat dijumpai dirumah sakit Bari Palembang.
Menurutnya, salah satu pelaku dikenal bernama Jono alias Ian yang memegang pistol. Saat turun dari mobil langsung dihampiri para pelaku yang mengejar tiga orang sehingga langsung kabur menyelamatkan diri.
"Saya lari masuk kedalam salah satu rumah warga, sambil berdarah karena terkena bacokan. Sampai didalam rumah warga pelaku berhenti mengejar dan saya langsung dibawa kerumah sakit," jelasnya.
Saat itu warga ada yang mengira saya dikejar oleh polisi, karena mendengar ada suara tembakan. "Salah satu pelaku ini diduga masih dendam dengan saya, karena pelaku menyangka saya Cepu dan membuntuti kegiatan dia. Padahal saya bukan Cepu, sehingga pernah ribut dengan dia diatas jembatan Kertapati, setelah itu saya tunggu lagi dia saat sendirian dan saya tusuk dulu tahun 2019, jadi sekarang dia balas kepada saya," bebernya.
Diduga akibat kejadian ini, pelaku merasa dendam hingga mengeroyok dan membacok korban.
Ahmad Teddy Kusuma Negara