PALEMBANG, GLOBALPLANET - Hal itu diketahui setelah Gubernur Sumsel Herman Deru memanggil sejumlah direktur rumah sakit tersebut guna meminta laporan kesiapan rumah sakit dalam menangani wabah Covid-9 ini.
Diketahui, sedikitnya 60 ruang isolasi dipersiapkan dalam antisipasi tersebut, seperti RSMH, RS Siti Fatimah, RS Ernaldi Bahar, RS Paru, RS Gigi dan Mulut dan RS Mata. "Upaya ini harus makasimal baik dalam kecepatan pelayanan ataupun pelayanan," kata HD, Senin (23/3).
Dimana dari 60 ruang isolasi tersebut, 24 ruangan diantaranya berada di RSMH Palembang. Termasuk juga ruang isolasi dipersiapkan di rumah sakit yang ada di bawah naungan Pemprov Sumsel seperti di RS Siti Fatimah ada 14 ruang isolasi, RS Ernaldi Bahar 7 ruang isolasi, RS Paru-Paru 13 ruang, RS Gigi dan Mulut 1 ruang, RS Mata 1 ruang.
"Artinya dari rumah sakit ini kita siapkan 60 ruang isolasi. Ruang isolasi yang disiapkan sesuai standar medis dalam penanganan Covid-19 ini," terangnya.
Kendati begitu, sejumlah rumah sakit lain baik rumah sakit milik pemerintah kota maupun kabupaten serta rumah sakit swasta juga ditunjuk dalam penanganan Covid-19 seperti RS Pertamina, RS Pusri, RS Bari dan lainnya. Termasuk juga Bhayangkara milik Polri dan RS AK Gani milik TNI.
"Saat ini status Covid-19 di Sumsel dalam waspada siaga. Kita lihat kondisi untuk dinaikkan menjadi siaga darurat," pungkasnya.
Diketahui, dua PDP di Palembang meninggal dunia dalam proses isolasi di RSMH Palembang. Keduanya meninggal di saat menunggu hasil lab dari Litbangkes Kemenkes. (Ikl)