DEFORESTASI PADA “DUNIA TANPA SAWIT”
Dengan segala keunggulan yang dimiliki minyak sawit khususnya dari segi produktivitas minyak, memiliki implikasi yang luas bagi isu lingkungan global. Implikasi pada deforestasi, studi Corley (2009) telah menunjukkan implikasi peningkatan konsumsi minyak sawit pada deforestasi. Berikut ini disajikan implikasi dari kondisi Dunia Tanpa Sawit pada deforestasi global.
Selama periode tahun 2000-2020, luas area tanaman kedelai meningkat dari 75.5 juta hektar menjadi 127 juta hektar. Luas tanaman rapeseed juga mengalami peningkatan dari 24.7 juta hektar menjadi 35.5 juta hektar. Disusul kemudian dengan peningkatan luas area tanaman bunga matahari yakni dari 19.7 juta hektar menjadi 27.6 juta hektar.
Sementara itu, luas area perkebunan kelapa sawit juga meningkat namun tidak terlalu signifikan yakni dari 10 juta hektar hanya menjadi 24 juta hektar. Apa yang terjadi pada deforestasi dunia jika tidak ada minyak sawit? Jika Dunia Tanpa Sawit, produksi minyak sawit yang dihasilkan perkebunan sawit selama ini secara proporsional dipenuhi/digantikan oleh minyak kedelai, minyak rapeseed dan minyak biji bunga matahari.
Artinya pada kondisi tersebut (S1) akan terjadi tambahan deforestasi dunia seluas 167 juta hektar.
Dunia dengan Sawit (S0) adalah kondisi aktual pada tahun 2020, dimana total luas area keempat tanaman minyak nabati dunia adalah seluas 214.1 juta hektar dengan produksi total minyak nabati sebesar 191 juta ton. Sementara itu, Dunia Tanpa Sawit (S1) adalah kondisi skenario jika minyak sawit tidak ada.
Untuk mencapai produksi minyak nabati dunia sebesar 191 juta ton pada skenario S1, maka masyarakat dunia harus memenuhinya secara proporsional yakni 54 persen dari minyak kedelai, 25 persen dari minyak rapeseed dan 21 persen dari minyak biji bunga matahari. Dengan skenario S1 tersebut, terjadi ekspansi kebun kedelai dunia yang mengalami peningkatan dari 127 juta hektar menjadi 239 juta hektar, luas areal tanaman rapeseed dunia juga mengalami peningkatan dari 35.5 juta hektar menjadi 65.5 juta hektar dan luas areal tanaman bunga matahari juga mengalami peningkatan dari 27.6 juta hektar menjadi 52.6 juta hektar.
Selisih antara skenario S1 dengan S0 merupakan tambahan deforestasi dunia akibat dari kondisi “Dunia Tanpa Sawit”.
Luas tambahan deforestasi dunia tersebut mencapai 167 juta hektar yang berasal dari 112 juta hektar untuk tambahan ekspansi tanaman kedelai, 30 juta hektar untuk tambahan ekspansi tanaman rapeseed dan 25 juta hektar untuk tambahan ekspansi tanaman bunga matahari.
Dengan demikian sangat jelas bahwa pada kondisi “Dunia Tanpa Sawit”, masyarakat produsen minyak kedelai, minyak rapeseed, dan minyak biji bunga matahari yang tersebar diberbagai negara harus melakukan tambahan deforestasi seluas 167 juta hektar. Artinya “Dunia Tanpa Sawit” justru memicu deforestasi dunia yang lebih luas.