loader

Dunia Tanpa Minyak Sawit Justru akan Memicu Deforestasi yang Lebih Luas

Foto

EMISI KARBON PADA “DUNIA TANPA SAWIT”

Pengkaitan produksi minyak nabati termasuk minyak sawit terhadap emisi karbon juga menjadi isu lingkungan global. Apakah dengan kondisi “Dunia Tanpa Sawit” dapat menurunkan emisi karbon dalam proses produksi minyak nabati global? Studi Beyer et al. (2020) serta Beyer dan Rademacher (2021) menemukan bahwa pada level ekosistem global, kebun sawit dunia adalah penghasil minyak nabati paling rendah emisinya dibandingkan dengan sumber minyak nabati lainnya.

Dibandingkan dengan emisi karbon kebun sawit untuk setiap liter minyak sawit, emisi minyak kedelai 425 persen lebih tinggi, emisi minyak rapeseed 242 persen lebih tinggi, emisi minyak biji bunga matahari 225 persen lebih tinggi, emisi minyak kacang tanah 424 persen lebih tinggi, emisi minyak kelapa 337 persen lebih tinggi dan emisi minyak zaitun 342 persen lebih tinggi.

Dengan demikian, untuk indikator emisi terendah minyak nabati ranking mulai terendah sampai tertinggi adalah minyak sawit, minyak biji bunga matahari, minyak rapeseed, minyak zaitun, minyak kelapa, minyak kedelai dan minyak kacang tanah.

Pada level negara negara produsen minyak nabati juga menarik untuk didiskusikan. Emisi karbon minyak sawit untuk seluruh negara produsen minyak sawit dunia (kecuali Nigeria) lebih rendah dari seluruh emisi negara-negara produsen minyak nabati dunia. Indonesia, Malaysia dan Thailand merupakan produsen minyak sawit yang paling rendah emisi karbonnya.

Emisi minyak kedelai paling rendah berasal dari India. Untuk minyak rapeseed, emisi paling rendah di Perancis dan Kanada. Sedangkan untuk minyak biji bunga matahari, emisi terendah dari Amerika Serikat. Studi tersebut justru membuktikan isu yang menyebutkan emisi karbon minyak sawit lebih tinggi adalah isu yang keliru.

 Justru sebaliknya, emisi karbon minyak nabati lainnya lebih tinggi dibandingkan emisi minyak sawit. Kampanye “No Palm Oil” atau “Palm Oil Free” yang pada dasarnya bertujuan menciptakan kondisi “Dunia Tanpa Sawit” justru akan membawa masyarakat dunia pada dampak lingkungan yang lebih buruk yakni meningkatnya emisi karbon dalam penyediaan minyak nabati global.

Share

Ads