OKU TIMUR, GLOBALPLANET - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Timur melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menggelar rembug Stunting. Kegiatan berlangsung pada Selasa (01/08/2023) di Aula Bina Praja II.
Kegiatan ini dilaksanakan bukan tanpa alasan mengingat OKU Timur menjadi salah satu kabupaten di Indonesia yang berhasil menekan angka stunting, dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang diperoleh.
Kegiatan rembug stunting dibuka oleh Bupati OKU Timur Ir, H, Lanosin, didampingi oleh Wakil Bupati OKU Timur, HM, Adi Nugraha Purna Yudha, SH yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) OKU Timur.
"Pertama, saya sampaikan terima kasih dan harapan yang besar kepada Wakil Bupati Mas Yudha yang berjibaku sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) OKU Timur. Berdasarkan laporan terakhir dari Dinas Kesehatan anak-anak yang stunting di OKU Timur hanya di Angka 103 anak," terang Bupati OKU Timur, Ir, H, Lanosin.
Untuk menghilangkan angka tersebut maupun menyembuhkan anak yang terindikasi stunting, sebagai bupati dirinya mengintruksikan untuk adanya Bapak / Bunda Asuh Anak Stunting, yang terdiri dari masing-masing OPD dan kecamatan.
"Saya mengajak perangkat daerah untuk menanamkan pahala dan semoga imbalan surga bagi kita yang nantinya akan menjadi Bapak / Bunda Asuh Anak Stunting,"imbuhnya.
Lanaosi juga menambahkan, "Selain inovasi Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting, saya harap ini akan beriringan dengan program Merdeka Pangan Di Hatinya Perempuan, sehingga memastikan anak anak mengkonsumsi makanan yang kualitasnya.
"kita sendiri yang kontrol karena hasil tanaman sendiri. Saya ingin di 600 lebih posyandu di OKU Timur nenjadi titik merdeka pangan,"ujarnya.
Ketua TPPS yang juga Wakil Bupati OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha, SH menyampaikan, dalam proses penangan stunting ini TPPS telah membagi fenomena stunting ini menjadi tiga fase, pra stunting maupun sebelum stunting. Saat stunting dan pasca stunting maupun telah sembuh dari stunting namun tetap dalam pengawasan dan pendampingan.
Terkait Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting, Wabup Yudha mengatakan, setiap anak sudah ada nilai gizi yang harus terpenuhi setiap harinya."Sehingga dari data ini kita mengetahui tingkat kebutuhan asupan gizi anak yang terkena stunting. Hal ini akan memudahkan Bapak maupunBunda Asuh Anak Stunting dalam menjalankan amanahnya untuk menurunkan stunting di OKU Timur,"ungkapnya.
Kepala DPPKB OKU Timur H, Zaenal Abidin,
S.SiT, MM, mengatakan, "Rembug Stunting ini sekaligus Pembentukan Bapak/Ibunda Asuh Anak Stunting. Dasar kegiatan ini Perbup No 19 Tahun 2019 tentang Pencanangan dan Komitmen Penanganan Stunting di OKU Timur, SK Bupati No 107 Tahun 2023 tentang Pembentukan TPPS Kabupaten, SK Bupati No 109 Tahun 2023 tentang Pembentukan TPPS Kecamatan, dan SK Bupati No 250 Tahun 2023 tentang Pembentukan Tim Pengelola Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting.
Kegiatan tersebut untuk memastikan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan bersama OPD, merumuskan intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan tidak langsung dalam penanganan stunting, dan tercapainya komitmen bersama lintas sektor dan lintas program percepatan penurunan stunting di OKU Timur,katanya.
Acara dilanjutkan dengan MoU antara DPPKB, Dinkes dan Kemenag tentang Registrasi Screening Wanita Layak Hamil dan Bimbingan Calon Pengantin, kemudian penandatanganan komitmen bersama Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting di OKU Timur, membahas rencana pengukuhan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di OKU Timur.