loader

Dicium Dosen Saat Bimbingan Skripsi, Mahasiswi Lapor Polisi

Foto

Dekan FISIP Unri, Syafri Harto (SH) membantah melakukan pelecehan seksual. Akan tetapi Syafri Harto membenarkan sebagai dosen pembimbing sang mahasiswi. Dia pun menjelaskan awal mula bimbingan.

"19 Oktober LM ini chatting saya. Chatting bilang mau bimbingan dan dia perkenalan," kata Syafri, Jumat (5/11).

Syafri mengakui menanyakan latarbelakang mahasiswi itu saat perkenalan awal. Syafri mengatakan bahwa sang mahasiswi mengaku berasal daerah yang sama, yakni dari Kota Taluk Kuantan.

Mahasiswi tersebut mengaku kepada Syafri bahwa dia kuliah sambil bekerja di salah satu kafe di Pekanbaru. Selanjutnya, Syafri pun menyepakati jadwal bimbingan pada 22 dan 26 Oktober, namun batal.

"27 dia chat lagi, bilang sudah di kampus. Bertanya lagi soal kemungkinan bimbingan saya bilang bisa hari itu," katanya.

Proses bimbingan pun kemudian berjalan. Syafri menawarkan ACC proposal skripsi mahasiswi tersebut. Setelah selesai, Syafri megnatakan mahasiswi itu bercerita terkait alasan bekerja yang disebut orang tuanya sakit di kampung.

Tak lama kemudian, Syafri mengatakan mahasiswi menangis di ruangannya. Syafri pun mengaku saat itu memberikan semangat untuk tetap menyelesaikan kuliah walau kondisi ekonomi sulit.

"Saya tanya tempat tinggal, latar belakang, dan pekerjaan karena dia bilang kuliah sambil kerja. Saya bilang, kalau mau bimbingan, bisa proposal PDF dikirim. Biasa seperti yang lain juga begitu," katanya.

"Saat saya tanya latar belakang orang tua, sakit-sakitan, adiknya berhenti sekolah karena dibuli. Saat itu dia nangis, saat mau keluar dia salaman ya apa salahnya. Kan sama-sama orang Taluk," katanya.

Syafri menyebut saat itu dia menenangkan mahasiswi itu. Syafri pun membantah bahwa dia mencium mahasiswi itu.

"Saya bilang jangan nangis nak, jangan nangis. Saya pegang pundaknya jangan nangis, lalu apakah itu pelecehan seksual. Saya tegaskan lagi, secara hukum saya mau bertanggung jawab. Sumpah saya tidak ada cium pipi kiri dan kanan karena saya pakai masker," katanya.

Syafri mengaku turut mengantar mahasiswinya keluar ruangan. Disaksikan staf, ia memberikan semangat kembali pada mahasiswi tersebut.

"Sambil keluar pintu dia nangis, saya bilang 'jangan lemah' itu untuk menguatkan dia," katanya.
Syafri Harto juga bersumpah tidak melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswi itu. Dia mengatakan akan menuntut balik.

"Saya bersumpah tak ada melakukan apa yang diutarakan oleh LM. Seperti apa yang diviralkan oleh akun @komahi_ur," ujar Syafri didampingi istrinya di Pekanbaru, Jumat (5/11).

Syafri akan menuntut balik para pihak yang telah mencemarkan nama baik dirinya. Dia mengancam akan menuntut hingga Rp 10 miliar.

"Saya merasa dirugikan, saya tidak berbuat seperti apa yang dituduhkan. Pertama, saya akan tuntut balik admin IG itu. Kedua, saya tuntut mahasiswi ini. Ketiga, saya akan cari aktor intelektualnya dan saya juga akan tuntut masing-masing Rp 10 M," katanya.

Tuntutan itu akan dilakukan setelah Syafri melaporkan ke polisi. Dalam waktu dekat, Syafri mengaku akan melaporkan soal pencemaran nama baik.

"Secepatnya saya laporkan ini ke polisi. Ini nama baik saya, keluarga saya tentu tidak terima," katanya. (detikcom)

Share