“GAPKI sebagai organisasi pengusaha berkolaborasi dengan serikat buruh nasional (HUKATAN) dan serikat buruh Eropa-Belanda (CNV). Model penyusunan seperti ini sengaja dipilih. Diharapkan isi panduan ini akan lengkap dan menjawab kebutuhan bersama. Juga ada rasa memiliki dan ikatan moral emosional yang akhirnya memunculkan kesadaran kepatuhan bersama, buruh dan pengusaha,” jelas Sumarjono.
“Tugas kita sekarang bagaimana membuat para perempuan bangga bekerja di sawit, bangga menjadi bagian industri sawit yang berkelanjutan,” tambahnya.
Sementara menurut R Mardhika Mandra Karna Head of HR Shared Service Regional 1,2,3 dan 4 Austindo Nusantara Jaya (ANJ) mengatakan, ANJ berkomitmen melakukan perlindungan terhadap pekerja perempuan diantaranya dengan membentuk sistem untuk perlindungan pekerja peremapuan.
“Sistem perlindungan pekerja perempuan ini dengan pembentukan komite gender dan perlindungan anak di setiap lokasi yang melapor kepada GM estate Setempat. Kemudian telah tersedianya jalur ANJ Value Champion di setiap lokasi operasi di mana para Value Champion melapor kepada 2 orang komisaris setiap bulan,” terangnya saat menjadi narasumber.
Lanjut Mardhika, bahwa di ANJ sebanyak 33% pekerja perempuan telah menduduki jabatan strategis di perusahaan.
